
Dasar Dasar penerjemahan teks hukum harus dipahami oleh para penerjemah tersumpah. Maka dari itu, ada beberapa prinsip penerjemah teks hukum yang perlu diperhatikan. Hal ini akan berguna dalam pemahaman penerjemah menerjemahkan teks hukum.
Pastinya penerjemah untuk teks hukum berbeda dengan penerjemah teks umum. Ada prinsip dasar untuk para penerjemah memahami teks hukum. Berikut akan dibahas bagaimana prinsip dasar dari penerjemah teks hukum!
Dasar Hukum Mengenai Penerjemah Tersumpah
Dasar hukum penerjemah tersumpah telah diatur dalam Pasal 233 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia. Pasal tersebut menyatakan bahwa instansi pemerintah maupun swasta dan pengadilan yang memerlukan jasa penerjemah haruslah penerjemah tersumpah.
Kemudian, syarat, prosedur serta kewajiban para penerjemah tersumpah telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 2012. Dari dasar hukum tersebut dapat dilihat perbedaan dari penerjemah tersumpah dan penerjemah biasa.
Penerjemah tersumpah memiliki wewenang untuk menerjemahkan dokumen pribadi dan juga dokumen hukum. Inilah yang membedakan penerjemah tersumpah dengan penerjemah jurnal dan penerjemah biasa.
Prinsip Dasar Penerjemah Tersumpah Teks Hukum
Dasar Dasar penerjemahan teks hukum harus dipahami agar para penerjemah mampu memahami makna teks hukum. Prinsip dasar ini menjadi dasar dalam penerjemah tersumpah untuk menjalankan pekerjaan mereka, sebagai berikut!
1. Mempertahankan Substansi Teks Sumber
Prinsip dasar pertama, yakni tetap mempertahankan teks sumber atau setia pada sumber teks. Penerjemah tersumpah harus menulis ulang dengan mempertahankan bentuk linguistik teks hukum. Penerjemah teks hukum harus mempertahankan substansi teks hukum tersebut.
Prinsip ini harus diperhatikan agar keseluruhan isi teks hukum tetap sama persis dengan yang asli. Sehingga, substansi teks tetap terjaga keasliannya dan dapat dipakai untuk keperluan administratif.
2. Mementingkan Substansi Daripada Linguistik
Substansi dengan linguistik adalah dua hal yang berbeda. Substansi adalah keseluruhan isi pokok dalam teks, sedangkan bentuk linguistik adalah bentuk bahasa yang dipakai dalam teks. Dengan ini, penerjemah harus mempertahankan bentuk inti teks hukum.
Para penerjemah harus menggunakan metode yang tepat untuk mempertahankan substansi teks hukum. Dengan ini, teks hukum tetap terjaga substansi teksnya walaupun secara bentuk linguistiknya berbeda.
3. Memakai Struktur Kalimat Bahasa Sasaran
Prinsip ketiga dan menjadi prinsip terakhir, yakni terjemah teks hukum harus menggunakan kata ungkapan dan struktur bahasa sasaran. Dengan ini, teks hukum yang diterjemahkan bahasa Inggris maka seluruh penggunaan kata dan struktur harus berbahasa Inggris.
Para penerjemah tersumpah harus memiliki wawasan yang luas untuk menentukan padanan kata yang sesuai. Dengan ini, penerjemah tersumpah mampu menentukan padanan kata yang akurat dan sesuai dengan substansi teks hukum.
Penerjemah Tersumpah Teks Hukum
Penerjemah tersumpah saat ini sangat mudah ditemukan melalui internet dan dapat dijangkau di seluruh Indonesia. Bagi Anda yang membutuhkan penerjemah tersumpah untuk menerjemahkan teks hukum, Kantor Penerjemah Tersumpah bisa menjadi pilihan.
Penerjemah tersumpah Jakarta yang terbukti profesionalitasnya dan ditangani langsung oleh para penerjemah tersumpah. Dan, biaya terjemahan tersumpah di Kantor Penerjemah Tersumpah sangat terjangkau. Terdapat pula layanan konsultasi gratis yang bisa dipakai.
Kantor Penerjemah Tersumpah menyediakan beberapa layanan terjemahan dokumen selain teks hukum. Anda dapat memanfaatkan layanan konsultasi tersebut sebelum memilih layanan penerjemah dokumen yang dibutuhkan.
Penutup
Dasar Dasar penerjemahan teks hukum tersebut harus dipahami oleh para penerjemah tersumpah. Hal ini berkaitan dengan hasil dokumen hukum yang akan diterjemahkan. Salah satu alternatif jasa penerjemah tersumpah, yakni di Kantor Penerjemah Tersumpah.


Komentar Terbaru