
Cara menilai kualitas terjemah sering ditanyakan belakangan ini. Pasalnya setiap orang menginginkan dirinya mendapatkan hasil yang memuaskan atas kegiatan yang dikerjakan, termasuk saat menerjemahkan dokumen.
Sudah tentu menginginkan hasil yang sempurna.
Pentingnya mengetahui indikator dasar penilaian sebuah karya terjemahan bukan hanya berpengaruh terhadap kenyamanan dalam membaca, tetapi juga ketepatan dalam menerjemahkan.
Anda kali ini akan belajar lebih banyak terutama berkaitan dengan tiga indikator tadi.
Ketepatan Makna Dalam Bahasa Yang Dimaksud
Maksudnya ketepatan yang dalam cara menilai kualitas terjemah adalah keberhasilan penerjemah dalam menyampaikan makna asli dari teks dalam bahasa lain.
Penerjemah yang sudah ahli tidak akan merubah intisari dari topik, justru akan memberikan gambaran yang lengkap.
Setiap penerjemah memiliki gaya masing-masing, sehingga jika Anda temukan kosakata baru yang asing menurut Anda hal ini masih wajar. Indikator ketepatan ini juga terkenal dengan kesepadanan.
Maknanya, antara dokumen asli dan terjemahan artinya sama.
Bahasa asing bila Anda terjemahkan dalam Bahasa Indonesia khususnya memang mudah pemahamannya.
Sebaliknya, karena pola penggunaan bahasa di Indonesia ini memiliki ciri khas yang khusus tidak semua hasil penerjemahannya mudah tercerna.
Wajar saja bila indikator ketepatan ini menjadi alasan menggunakan jasa penerjemah yang benar-benar ahli.
Orang pasti akan memikirkan hasil akhirnya, jika Anda bandingkan harganya murah tapi kualitasnya rendah, sudah tentu mengeluarkan budget lebih akan menjadi pilihan.
Memenuhi Indikator Aspek Keterbacaan
Indikator yang dijadikan pengukuran baik buruknya kualitas terjemahan adalah dari segi keterbacaan. Pernahkah kamu menjumpai kalimat yang sulit dicerna?
Sudah tentu sering. Kalimat yang demikian inilah yang sudah sepantasnya dievaluasi terkait kualitas terjemahannya.
Anda kesulitan pada saat membaca dokumen yang Anda terjemahkan saja ini sudah menjadi contoh bahwa file tersebut tidak baik hasil penerjemahannya.
Hasil terjemahan yang baik sudah tentu mudah dalam mendalami maknanya, beda ceritanya bila teksnya sulit Anda pahami.
Keterbacaan ini kadang lebih dengan artian sebagai sudut pandang pembaca terhadap hasil terjemahan.
Jika pembaca mengalami kesulitan maka indikator ini perlu Anda pertanyakan apakah masih sudah terpenuhi atau justru masih perlu penerjemah perbaiki.
Aspek kaidah kebahasaan termasuk dalam indikator ini. Anda berpendapat bahwa terjemahan tidak perlu memperhatikan EYD, maka mulai sekarang mindset seperti itu harus Anda hilangkan.
Karena penilaian sebuah karya terjemahan juga mencakup hal tersebut.
Kenaturalan Hasil Terjemahan
Penting bagi Anda untuk bisa membedakan mana hasil terjemahan dan mana yang buka hasil terjemahan.
Bila menurut Anda sulit membedakan keduanya naja indikator natural pada penilaian kualitas terjemahan sudah terpenuhi dengan sempurna.
Terjemahan yang sempurna artinya memiliki gaya bahasa yang ringan dan mudah Anda pahami. Pembaca bisa tertipu dan menganggap bahwa di sini buku atau dokumen yang sedang mereka baca adalah dokumen asli.
Aktivitas membaca buku adalah penilaian penerjemahan yang sangat mudah untuk dilakukan para pemula.
Alasannya sudah tentu karena penerbit akan memberikan standar khusus terkait buku terbitan. Sehingga contoh kecil ini sering menjadi penilaian kualitas sebuah penerbit.
Buku terjemahan saja masih memiliki kecacatan dalam hal bahasa, maka dari itu Anda perlu mempertimbangkan ulang mengenai penggunaan terjemahan.
Merubahnya ke bahasa yang Anda pahami memang mempermudah pekerjaan, namun jangan sampai Anda kehilangan makna aslinya.
Seorang guru besar dari universitas terkemuka menyatakan bahwa dalam pelajaran bahasa tidak ada yang mutlak.
Anda yang menerjemahkan dengan sangat baik dan memenuhi syarat indikator cara menilai kualitas terjemah pasti tidak akan langsung sempurna. Makanya Anda harus rajin berlatih dan berusaha.

