Tidak semua orang yang memiliki kemampuan berbahasa lain bisa menjadi penerjemah tersumpah. Tidak heran, karena memang cara menjadi penerjemah tersumpah tidak mudah dan tidak bisa dilalui semua orang.
Namun, hal inilah yang membuat jasa penerjemah tersumpah semakin penting. Karena profesionalitas dari penerjemah yang sudah tersumpah. Sudah divalidasi dan diverifikasi melalui berbagai test.
Membuat hasil terjemahan penerjemah tersumpah berbeda dengan terjemahan biasa. Baik dari segi keresmian, kualitas, sampai dengan akses pada hasil penerjemahan itu sendiri.
Siapakah Penerjemah Tersumpah Itu?
Sebelum mengetahui caranya, ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu. Sebenarnya, orang yang seperti apa atau penerjemah seperti apa yang bisa disebut sebagai penerjemah tersumpah.
Sesuai dengan namanya, penerjemah tersumpah adalah individu yang memiliki keahlian dalam menerjemahkan suatu dokumen. Tidak hanya memiliki kemampuan saja, penerjemah ini sudah diangkat dan disumpah oleh menteri yang berkaitan dengan urusan pemerintahan.
Karena itu, hasil terjemahan dari penerjemah tersumpah memiliki kekuatan hukum. Selain itu, bisa digunakan untuk urusan pemerintahan di bidang hukum, hak asasi manusia dan urusan yang berkait dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Adanya penerjemah tersumpah ini, didasari oleh Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 tahun 2016. Peraturan ini membahas tentang tata cara pengangkatan, pelaporan, dan pemberhentian seorang penerjemah tersumpah.
Cara Menjadi Penerjemah Tersumpah
Jadi, bagaimana cara untuk menjadi seorang penerjemah tersumpah. Selain mengasah skill berbahasa dan menerjemahkan. Para penerjemah juga harus mengikuti serangkaian proses untuk mendapatkan titel ini.
Berikut adalah cara dan tahapan yang harus dilalui oleh seseorang. Jika ingin menjadi seorang penerjemah tersumpah:
1. Mengikuti Ujian Klasifikasi Terlebih Dahulu
Tahapan pertama untuk menjadi seorang penerjemah tersumpah adalah mengikuti ujian klasifikasi. Ujian ini biasanya diselenggarakan oleh Himpunan Penerjemah Indonesia atau HPI.
Organisasi ini memang merupakan organisasi penerjemah di Indonesia yang sudah menjadi bagian dari Federasi Penerjemah Internasional bahkan dari tahun 1974. Karena itu, ujian klasifikasi yang diadakan bisa dipastikan kualitas dan keresmiannya.
Ujian ini merupakan ujian yang berbayar. Setiap peserta yang akan mengikuti ujian ini perlu membayar mulai dari Rp1 juta.
2. Pengajuan Surat Permohonan
Cara menjadi penerjemah tersumpah selanjutnya adalah mengajukan surat permohonan. Surat permohonan ini berisi permohonan pengangkatan. Surat ini ditujukan pada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Dokumen ini hanya bisa diajukan setelah para penerjemah memilih sertifikat. Isi surat juga harus detail, mulai dari identitas pribadi sampai jenis bahasa apa saja yang dikuasai. Lengkap dengan persyaratan administrasi.
Mulai dari Kartu Tanda Penduduk, copy dari sertifikat yang didapatkan, surat kesehatan, surat bebas dari tuduhan terdakwa atau kasus yang berkaitan dengan hukum dan berbagai kelengkapan administrasi lain.
3. Sumpah Di Hadapan Menteri
Jika surat permohonan yang diajukan telah dikabulkan, maka selanjutnya para penerjemah harus diangkat secara resmi dengan sumpah di hadapan menteri. Para penerjemah yang lolos akan disumpah oleh menteri atau direktur kantor regional setelah peninjauan dokumen.
4. Pengangkatan Sumpah
Setiap sumpah yang dilakukan kemudian akan dituliskan dalam berita acara. Setiap penerjemah yang sudah menerima sumpah akan mendapatkan Surat Keputusan atau SK dan izin untuk menyelenggarakan jasa penerjemah tersumpah segera setelah adanya laporan.
Cara menjadi penerjemah tersumpah mungkin terkesan mudah, namun tidak semua orang bisa menjadi penerjemah yang tersumpah. Sebagian orang yang memiliki kemampuan berbahasa mungkin tidak berhasil karena tidak memenuhi kualifikasi. Namun, tenang saja setiap penerjemah di Kantor Penerjemah Tersumpah sudah memenuhi kualifikasi ini.
Komentar Terbaru